Tuesday, November 12, 2013

housewife or career woman?



“Gimana rasanya jadi ibu rumah tangga?” itu adalah pertanyaan yang saya ajukan kepada kakak saya yang beberapa bulan ini telah menjadi seorang ibu. Kakak saya yang sebelumnya merupakan wanita yang bekerja di suatu instansi memang sedang cuti dari tugasnya, mungkin lebih tepatnya berhenti sejenak dari pekerjaannya. Seru juga melihat seorang ibu rumah tangga. Mulai dari menyusui, mencuci popok bayi yang selalu seabrek hampir setiap hari, setrika baju, memasak, menyapu, dan lain sebagainya. Wuihhh amazing banget (jadi pengen hehe). Capek? Tentu, lelah yang membahagiakan. Lalu ada pertanyaan yang bersemayam dalam hati saya “lalu gimana nanti kalau kerja lagi atau lanjutin study lagi?. Apa bisa tugas-tugas ibu rumah tangga terselesaikan dengan baik?”. ok, saya tidak mau membahas jawabannya, karena masing-masing dari wanita memang memiliki pilihan ingin menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. Disini saya tidak akan berpendapat bahwa wanita itu harus bekerja sambil menjadi ibu rumah tangga atau harus menjadi ibu rumah tangga saja, atau bekerja di rumah (ex:bisnis online,berdagang) sambil mengurus anak-anak di rumah. Tidak menyarankan yang baik yang seperti ini atau ini. Karena itu merupakan pilihan dari masing-masing seorang Ibu. Dalam benak saya juga sering berfikir seperti ini, bila ada orang yang bertanya “buat apa sekolah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga?” sebenarnya saya pun sudah punya jawabannya tapi susah ngomongnya hehe walaupun saya gak sekolah tinggi-tinggi amat sampai gelar berjajar-jajar hehe dan pernyataan dari Dian sastro ini hampir sama dengan yang ada dibenak saya.
 “Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi. Karena ia akan menjadi seorang ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas.”
Well, walaupun belajar bisa dari mana saja. Setidaknya seorang ibu yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga meskipun sekolahnya tinggi, maka pelajaran atau ilmu yg telah di dapat tidak akan sia-sia karena turut memberi semangat untuk mencerdaskan anak-anak mereka kelak.
Dan saya pun sudah punya rencana kelak ingin menjadi ibu rumah tangga yang seperti apa. Lalu bagaimana dengan anda?

No comments:

Post a Comment