“Gimana rasanya
jadi ibu rumah tangga?” itu adalah pertanyaan yang saya ajukan kepada kakak saya
yang beberapa bulan ini telah menjadi seorang ibu. Kakak saya yang sebelumnya
merupakan wanita yang bekerja di suatu instansi memang sedang cuti dari
tugasnya, mungkin lebih tepatnya berhenti sejenak dari pekerjaannya. Seru juga
melihat seorang ibu rumah tangga. Mulai dari menyusui, mencuci popok bayi yang
selalu seabrek hampir setiap hari, setrika baju, memasak, menyapu, dan lain
sebagainya. Wuihhh amazing banget (jadi pengen hehe). Capek? Tentu, lelah yang
membahagiakan. Lalu ada pertanyaan yang bersemayam dalam hati saya “lalu gimana nanti kalau kerja lagi atau
lanjutin study lagi?. Apa bisa tugas-tugas ibu rumah tangga terselesaikan
dengan baik?”. ok, saya tidak mau membahas jawabannya, karena masing-masing
dari wanita memang memiliki pilihan ingin menjadi wanita karir atau ibu rumah
tangga. Disini saya tidak akan berpendapat bahwa wanita itu harus bekerja
sambil menjadi ibu rumah tangga atau harus menjadi ibu rumah tangga saja, atau
bekerja di rumah (ex:bisnis online,berdagang) sambil mengurus anak-anak di
rumah. Tidak menyarankan yang baik yang seperti ini atau ini. Karena itu merupakan
pilihan dari masing-masing seorang Ibu. Dalam benak saya juga sering berfikir
seperti ini, bila ada orang yang bertanya “buat
apa sekolah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga?” sebenarnya
saya pun sudah punya jawabannya tapi susah ngomongnya hehe walaupun saya gak
sekolah tinggi-tinggi amat sampai gelar berjajar-jajar hehe dan pernyataan dari
Dian sastro ini hampir sama dengan
yang ada dibenak saya.
“Entah akan berkarir atau
menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi. Karena ia
akan menjadi seorang ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas.”
Well, walaupun
belajar bisa dari mana saja. Setidaknya seorang ibu yang memutuskan menjadi ibu
rumah tangga meskipun sekolahnya tinggi, maka pelajaran atau ilmu yg telah di
dapat tidak akan sia-sia karena turut memberi semangat untuk mencerdaskan
anak-anak mereka kelak.
Dan saya pun sudah punya rencana kelak ingin
menjadi ibu rumah tangga yang seperti apa. Lalu bagaimana dengan anda?
No comments:
Post a Comment